Anak Sungai
(Syen)
Genre : Drama, Comedi, Action, Horor
Di
sebuah Desa ada seorang anak muda yang terlihat cukup culun dan pendiam. Anak
muda ini tidak diketahui identisanya dan nama Desa itu adalah Kurai.
Pada
suatu hari anak kecil merengek dan menjerit nangis. Ayah dan ibunya tidak tahu bahwa
ada sesuatu yang sedang mendekat ke rumah mereka.
Ketika
tengah malam, wujud dari hutan mulai muncul dan menghantui anak kecil itu. Akan
tetapi kedua orangtua itu masih belum menyadari akan hal itu.
Kita
bisa panggil nama anak kecil itu Syen. Karna rumah syen dekat dengan hutan tiap
malam dia suka di datangi oleh sekumpulan
orang yang cukup menggangunya.
Seperti
itulah awal mulanya jalan cerita ini.
Ambisi
Dalam
sebuah desa ada satu keluarga. Nama keluarga itu Rolly, yah tepatnya nama keluarga
itu Rolly.
Setiap
pagi ayah Syen, kita sebut namanya Shun_Rolly biasa di panggil Shun selalu
mengerjakan pekerjaan sehari-harinya yaitu memotong kayu di depan rumahnya.
Kayu tersebut berasal dari hutan yang berada di belakang rumahnya itu.
Sedangkan
ibu Syen, kita sebut namanya Omicha_Rolly biasa di panggil Omicha selalu
mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Ya namnya juga sebagai seorang istri ya
menyiapkan makan anaknya (makan buat Syen) dan melayani suami (Shun) dengan
baik.
Ketika
Shun sedang memotong kayu, Omicha selalu memperhatikannya sambil menggendong
anaknya yaitu Syen. Omicha sering menceritakan tentang Shun kepada Syen,
meskipun Syen masih sangat kecil bisa di bilang masih imut, tetapi dia seoalah-olah mengerti tentang apa yang di ceritakan ibunya itu atau Omicha.
Tiap
kali Omicha menceritakan Shun, Syen selalu tersenyum dan selalu kelihatan
bahagia. Serasa Syen itu senang dengan apa yang Omicha ceritakan. Omicha
sebagai istri Shun dan ibu bagi Syen sangat baik, sopan ramah dan tamah
terhadap orang.
Suatu
malam terjadilah pemangsaan terhadap Keluarga Rolly tersebut. Awal mulanya ada
seseorang yang mengendalikan mahluk-mahluk aneh itu. Mereka membunuh semua
keluarga Rolly dengan berkata “Hutan yang sering kau tebang itu akan
menghancurkanmu”.
Akan
tetapi Syen tidak kelihatan oleh si pemangsa itu. Bisa kita panggil si “Gagak Merah”.
Setelah melenyapkan semuanya para pemangsa itu pun pergi, tapi seperti yang
kita ketahui Syen masih hidup. Shun berusaha keras dengan luka yang hampir
merenggut nyawanya itu mencoba tuk berdiri membawa Syen ketepi sungai yang
tidak jauh dengan rumahnya.
Sambil
mengucapkan “Hiduplah anakku, hidup dengan ambisi tekad ayahmu dan dengan cinta
ibumu, kami selalu disampingmu dan tidak akan meninggalkanmu meskipun sebentar
lagi aku akan mati”. Lalu Shun menangis sambil menghayutkan Syen ke sungai.
Tetapi Syen tersenyum ketika Shun menghayutannya, itu membuat Shun sedikit
bahagia.
Ambisi,
tekad dan cinta yang di bawa Syen mulai meraung di tubuhnya. Jangan lewatkan
kisahnya Hanya di “epulsaepul.blogspot.com”.
Cerita "Anak Sungai" akan Kembali To Be Continue . .
Bestnyer... Tak sabar tunggu sambungannya...
BalasHapusTunggu aja gan, nanti juga rilis chapter 2 nya. :D
BalasHapusTerimakasih sudah mengunjungi blog ini dan jangan lewatkan chapter selanjutnya.
selamat siang sobat,,ijin baca" dimari..salam
BalasHapussiang juga :), silahkan..
HapusTerimakasih sudah meniggalkan jejak :)
sip juga ceritanya (y)
BalasHapusTerimakasih gan :D
Hapus