Jumat, 19 Desember 2014

Cerpen Anak Sungai (Syen)


Anak Sungai (Syen)
Genre : Drama, Comedi, Action, Horor

Di sebuah Desa ada seorang anak muda yang terlihat cukup culun dan pendiam. Anak muda ini tidak diketahui identisanya dan nama Desa itu adalah Kurai.
Pada suatu hari anak kecil merengek dan menjerit nangis. Ayah dan ibunya tidak tahu bahwa ada sesuatu yang sedang mendekat ke rumah mereka.
Ketika tengah malam wujud dari hutan mulai muncul dan menghantui anak kecil itu. Akan tetapi kedua orangtua itu masih belum menyadari akan hal itu.
Kita bisa panggil nama anak kecil itu Syen. Karna rumah syen dekat dengan hutan tiap malam dia  suka di datangi oleh sekumpulan orang yang cukup menggangunya.
Seperti itulah awal mulanya jalan cerita ini.


Chapter Four
Koci

Setelah sampai rumah, Sufu bertanya kepada anak itu.. “Hey nak nama kamu siapa dan dimana rumahmu?”..
Anak itu pun menjawab “Nama saya Koci, rumah saya dekat desa ini. Tetapi sekarang saya tidak punya rumah lagi sebab para pembunuh itu telah membakar rumah saya dan juga keluarga saya (koci bercerita sambil menangis)”.
Sufu pun prihatin dengan Koci dan langsung memeluknya sambil berkata “Sabar nak.. disini sudah aman dan kamu boleh tinggal bersama kami, bersama Syen dan bisa menjaga Syen di sini. Ya sudah untuk saat ini mari kita makan dan tidur biar besok bangun pagi”.
Suara burung berkicau-bekicau bertanda pagi telah tiba. Sufu menggendong Syen dan mengajak Koci ke tempat latihannya itu. Ya tepat sekali Sufu mengajak mereka ke danau..
Sampai sudah di danau tersebut, Sufu pun mulai bersemedi sedangkan Koci bermain-main dengan Syen.

Setelah 2 jam bersemedi Sufu memanggil Koci dan mulai memberi arahan “Kekuatan bukan untuk ditakuti juga bukan untuk menakuti melainkan untuk melindungi, pakailah kekuatan yang ada didalam dirimu untuk melindungi orang-orang sekitarmu dan orang yang kamu sayangi dan apakah ada orang yang kamu sayangi? Dan apakah kamu mau mengasah kemampuan yang ada di dalam dirimu?”.
Koci “(sambil tersenyum) terimakasih Anda begitu baik kepada saya. Untuk orang yang disayang mungkin saya terlalu memikirkan keluarga saya yang terbunuh. Akan tetapi saya akan berusaha semampu saya untuk menjadi penolong bagi orang-orang yang tertindas seperti yang terjadi kepada keluarga saya”.

Koci pun memulai latihannya dengan hati yang gembira dan penuh keseriusan. Koci berlatih dengan Sufu sampai sore, setelah itu merekapun pulang ke rumah.
Sampai rumah mereka beristirahat sementara itu Sufu memasak untuk makan malam sedangkan Koci memandikan Syen.
Makan malam pun sudah tersedia, mereka makan dan tertawa bersama. Sudah seperti keluarga sendiri.
Saat makan tidak disangka Syen tiba-tiba berdiri dan memulai jalan atau langkah awalnya. Sufu terkejut dan merasa bahagia sekali ketika melihat Syen mulai melangkahkan kaki.

Koci melihat Sufu begitu bahagianya ketika melihat Syen mulai bisa jalan, berasa di rumah sendiri saat Koci diperhatikan sama kedua orangtuanya dan Koci pun tersenyum melihat mereka dan ingat pada masa-masa disaat Koci bersama ayah dan ibunya.
Koci pun berbaur dengan kebahagiaan Sufu dan Syen...

Bagaimanakah kelanjutan kisahnya..?
Jangan lewatkan chapter selanjutnya hanya di “epulsaepul.blogspot.com”. Cerita "Anak Sungai" akan Kembali To Be Continue . .