Kamis, 29 Januari 2015

Cerpen Anak Sungai (Syen)

Anak Sungai (Syen)
Genre : Drama, Comedi, Action, Horor

Di sebuah Desa ada seorang anak muda yang terlihat cukup culun dan pendiam. Anak muda ini tidak diketahui identisanya dan nama Desa itu adalah Kurai.
Pada suatu hari anak kecil merengek dan menjerit nangis. Ayah dan ibunya tidak tahu bahwa ada sesuatu yang sedang mendekat ke rumah mereka.
Ketika tengah malam, wujud dari hutan mulai muncul dan menghantui anak kecil itu. Akan tetapi kedua orangtua itu masih belum menyadari akan hal itu.
Kita bisa panggil nama anak kecil itu Syen. Karna rumah syen dekat dengan hutan tiap malam dia  suka di datangi oleh sekumpulan orang yang cukup menggangunya.
Seperti itulah awal mulanya jalan cerita ini.



Pagi sudah tiba.. saatnya memulai aktifitas baru. Pada pagi itu Koci terbangun duluan, sambil melihat Sufu dan Syen tertidur, dia tersenyum sendiri ketika mengingat kebahagiaan semalam. Koci pergi ke dapur mencuci piring bekas makanan semalam, kemudian mencuci pakaian, membereskan rumah dan membuat teh untuk Sufu kalau dia sudah bangun.
Sudah jam 9 pagi Sufu baru bangun, ketika bangun semua ruangan terlihat rapi. Sufu melihat Koci di luar sedang melamun dan memandang langit. Dia pun menghampiri Koci sambil membawa dua cangkir teh yang di buat Koci tadi.

Sufu “sedang apa kamu di sini? Dan apa yang sedang kamu lakukan?”
Koci “tidak guru, saya tidak melakukan apa-apa, hanya saja saya merasa tenang jika sedang melihat langit”.
Mereka pun berbicara sambil minum teh, mereka seperti ayah dan anak saja saling memberi masukan dan semangat. Lalu tiba-tiba Syen bangun dan menangis, mereka pun menghampiri Syen. Sambil ketawa-ketawa mereka mengajak Syen bercanda agar Syen tidak menangis lagi.

Udara siangpun sudah terasa, waktunya berlatih. Sufu mengajak Koci dan Syen ke danau lagi. Hari pertama berlatih sudah di mulai.
Sufu memberi arahan kepada Koci dan memulai latihannya. Dengan giat Koci berlatih ilmu bela diri yang di ajarkan Sufu.
Sudah 5 jam berlatih Koci kelelahan, dia pun beristirahat sejenak sedangkan Sufu menjaga Syen.

Saat itu tiba-tiba ada aura jahat yang mengena insting Sufu, dia langsung fokus kepada aura jahat itu dan memberi tahu kepada Koci untuk berhati-hati.
Sufu melihat ada seekor burung gagak di pohon, itu menandakan ada pertumpahan darah lagi yang di buat oleh kelompok itu.
Koci pun langsung mendekat kepada Sufu dan langsung menggendong Syen. Udara sekitar mulai berbeda, semuanya terdiam tenang dan fokus pada aura jahat itu.

Bagaimanakah kelanjutan kisahnya..?
Jangan lewatkan chapter selanjutnya hanya di “epulsaepul.blogspot.com”. Cerita "Anak Sungai" akan Kembali To Be Continue . .